Satu bulan  sudah Bapak meninggalkan kami. Terlalu berat untuk menyadari Bapak tidak ada lagi.
Aku masih tidak percaya dengan apa yang aku alami, aku tidak percaya Bapak pergi begitu cepat.

Setiap waktuku semenjak Bapak pergi selalu terisi dengan rindu dan pilu. 
Begitu pilu memiliki rindu yang tak dibalas dengan bertemu rupa dan tak terobati dengan mendengarkan suara. Begitu pilu karena rindu ini selalu membawaku pada kenangan-kenangan ketika Bapak masih bersama kami dan begitu pilu menghadapi kenyataan bahwa kami tidak dapat merasakan hal-hal seperti itu kembali.


Terimakasih Pak sudah mengajari banyak hal pada kami dalam hidup ini. 
Yang kami ingat tetap tawamu, Pak. Tetap cerahmu ketika kau bersama kami.

Bapak menahan sakit, dan Bapak telah berjuang.
Kami tak pernah mungkin menyembuhkan Bapak, kami hanya ingin membuat Bapak tersenyum.

Dan Bapak tersenyum.